Masakan Jepang terkenal karena kelembutannya, keseimbangan, dan penggunaan bahan-bahan yang kreatif yang menonjolkan rasa umami. Artikel ini menjelajahi beberapa bahan utama yang digunakan dalam masakan Jepang, yang, selain unik, mencerminkan warisan budaya dan gastronomi Jepang yang kaya.
Indeks Konten
Beras Jepang: dasar dari pola makan
Beras adalah jantung masakan Jepang, dikonsumsi setiap hari dalam berbagai bentuk. Varietas utama, uruchimai, adalah beras butir pendek yang, setelah dimasak, memiliki tekstur sedikit lengket, ideal untuk sushi, onigiri, dan hidangan sehari-hari. Sementara itu, mochigome lebih lengket dan sering digunakan dalam makanan penutup seperti mochi.
Di Jepang, nasi melampaui fungsi sebagai pendamping, menjadi bintang dalam hidangan seperti donburi (mangkuk nasi dengan berbagai topping) dan okayu (bubur nasi). Persiapannya yang sederhana, namun teliti, mencerminkan penghargaan Jepang terhadap kualitas dan rasa alami makanan.
Fakta menarik tentang nasi:
- Adalah umum untuk menemukan variasi regional, seperti beras Koshihikari yang terkenal, dikenal karena rasa manis dan aromanya.
- Nasi sering disajikan pada sarapan Jepang dengan misoshiru dan acar.
Bahan-bahan yang menentukan rasa Jepang
Berikut ini adalah beberapa bahan esensial yang sangat tradisional dari Jepang:
Shoyu: saus kedelai
shoyu, atau kecap, adalah bahan yang tak tergantikan dalam masakan Jepang. Versatilitasnya memungkinkan penggunaannya dalam hidangan gurih, marinasi, dan bahkan makanan manis. Terdapat berbagai jenis shoyu, seperti koikuchi (lebih gelap dan kuat) dan usukuchi (lebih terang dan asin), yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap hidangan.
Selain memberikan rasa, shoyu memperkaya rasa sup, saus, dan bahkan telur rebus. Ini adalah salah satu sumber utama umami, rasa yang membuat makanan Jepang begitu unik.
Dashi: kaldu dasar
dashi adalah dasar masakan Jepang, menjadi basis untuk sup, rebusan, dan bahkan hidangan panggang. Ini disiapkan dengan bahan-bahan kaya umami, seperti:
- Kombualga laut kering;
- Katsuobushil flakes ikan tuna kering dan difermentasi;
- Jamur seperti shiitake kering.
Persiapan cepat dan sederhana dari dashi adalah contoh dari filosofi Jepang untuk mengeksplorasi rasa maksimal dari sedikit bahan.
Miso: tradisi fermentasi
Miso, pasta fermentasi dari kedelai, digunakan untuk membuat sup miso yang terkenal dan membumbui hidangan. Varietas miso, seperti shiro miso (lebih lembut) dan aka miso (lebih kuat), menawarkan rasa yang berbeda yang sesuai untuk resep tertentu. Selain lezat, miso juga bergizi, kaya akan probiotik, dan menjadi simbol umur panjang dalam diet Jepang.
Bahan-bahan unik dan tidak biasa
Wasabi: bumbu yang pedas
Wasabi dikenal karena rasa pedas dan segarnya. Awalnya digunakan untuk menyertai sashimi dan sushi, wasabi juga memiliki sifat antimikroba, yang ideal untuk hidangan dengan ikan mentah. Ditanam dalam kondisi tertentu, wasabi segar asli adalah barang mewah dan sangat berbeda dari versi industri.
Umeboshi: kontras asam
Sebuah umeboshi, sejenis plum yang difermentasi dan diasinkan, sering disajikan sebagai pendamping atau isian onigiri. Rasa asam dan saltnya membangkitkan selera dan dihargai karena khasiat pencernaannya.
Yuzu: sentuhan citrus
yuzu, buah sitrus Jepang, digunakan untuk memberikan aroma dan rasa pada hidangan dan minuman. J juice dan parutan yuzu adalah bahan penting dalam saus, pencuci mulut, dan bahkan dalam minuman panas seperti yuzu-cha.
Bahan tambahan dari masakan Jepang
Selain yang sudah disebutkan, masakan Jepang juga mencakup bahan-bahan unik lainnya yang layak mendapat sorotan. Unsur-unsur ini berkontribusi pada kompleksitas dan keseimbangan yang menjadi ciri khas gastronomi Jepang.
Kinako: tepung kedelai panggang
Kinako adalah bubuk halus yang terbuat dari kedelai yang dipanggang, sangat digunakan dalam makanan penutup Jepang. Itu memberikan rasa sedikit manis dan aroma kacang. Sering ditaburkan di atas mochi dan digunakan dalam makanan manis seperti warabi-mochi.
Manfaat kinako:
- Kaya akan protein nabati.
- Sumber isoflavon, yang membantu kesehatan hormonal.
- Alternatif sehat untuk menambahkan rasa manis pada hidangan penutup.
Panko: tepung roti renyah
Panko adalah versi Jepang dari tepung roti, tetapi dengan tekstur berbulu dan ringan. Ini banyak digunakan dalam hidangan goreng seperti Tonkatsu (daging babi tepung) dan Ebi fry (udang tepung). Ciri utamanya adalah kemampuannya untuk menciptakan kerak renyah yang tidak menyerap banyak minyak.
Tips penggunaan:
- Dapat digunakan sebagai pengganti tepung roti tradisional.
- Sangat sempurna untuk hidangan panggang yang membutuhkan kerenyahan tanpa menggoreng.
Daikon: lobak raksasa
Daikon adalah lobak Jepang berukuran besar, dengan rasa lembut dan tekstur renyah. Ini banyak digunakan baik mentah, dalam salad dan pendamping, maupun dimasak dalam sup dan rebusan seperti oden. Fleksibilitasnya memungkinkan untuk diparut sebagai pelengkap untuk hidangan yang dipanggang atau disajikan dalam bentuk acar.
Sifat nutrisi:
- Rendah kalori, ideal untuk diet.
- Kaya akan vitamin C dan serat, membantu pencernaan.
Anko: pasta manis dari kacang azuki
anko, pasta yang terbuat dari kacang azuki yang dimasak dan manis, adalah bahan klasik dalam makanan manis Jepang seperti dorayaki, taiyaki, dan manju. Ada dua versi utama: tsubuan, yang lebih berbutir, dan koshian, dengan tekstur halus dan lembut.
Mengapa itu istimewa?
- Anko menggantikan gula rafinasi dalam banyak kue tradisional.
- Rasa uniknya seimbang, menawarkan manis yang tidak terlalu menyebalkan.
Kombu: alga kaya umami
kombu adalah alga laut kering yang dihargai karena rasa dalamnya dan kemampuannya untuk memperkuat umami dalam sup dan rebusan. Ini sering digunakan dalam pembuatan dashi, tetapi juga muncul dalam acar dan sebagai bahan dalam onigiri.
Tips for preparation:
- Kombu harus direndam sebelum digunakan untuk melepaskan semua rasa.
- Dapat dikonsumsi sebagai camilan setelah dimasak.
Negi: bawang perai Jepang
Negi adalah sejenis daun bawang yang banyak digunakan di Jepang. Rasanya yang lembut sangat cocok dengan sup seperti ramen dan udon, selain itu juga berfungsi sebagai hiasan di hidangan panggang dan salad. Ini juga merupakan salah satu sayuran yang paling banyak digunakan dalam hidangan musim dingin, seperti nabe (stew Jepang).
Umeboshi: plum yang difermentasi
Umeboshi tidak hanya merupakan makanan lezat dengan keasaman dan garam yang unik, tetapi juga digunakan sebagai obat alami di Jepang, berkat sifat pencernaannya. Ini dikonsumsi secara langsung, dalam nasi, atau sebagai bagian dari makanan untuk menyeimbangkan rasa.
Bahan-bahan yang kurang dikenal yang layak untuk dieksplorasi
Yuba: film tentang tofu
Yuba adalah lapisan yang terbentuk di permukaan susu kedelai yang dipanaskan. Ini digunakan dalam hidangan vegetarian atau sebagai bahan dalam salad dan sup. Rasa lembut dan tekstur halusnya sangat dihargai.
Aburaage: tahu goreng
Aburaage adalah lapisan tipis tahu goreng, yang digunakan untuk membuat inarizushi (sushi diisi nasi) atau ditambahkan ke dalam sup seperti miso. Teksturnya menyerap rasa, menjadikannya ideal untuk hidangan berkuah.
Kurogoma: biji wijen hitam
kurogoma (biji wijen hitam) sering digunakan dalam makanan manis dan gurih, memberikan rasa panggang dan penampilan yang menarik. Ia diolah menjadi pasta atau digunakan sebagai topping.
Shiso: daun aromatik
Shiso adalah herbal dengan rasa segar dan pedas, digunakan untuk membungkus sushi, menemani sashimi, atau ditambahkan ke dalam salad dan saus. Ini adalah tanaman yang sangat serbaguna dan kaya akan antioksidan.