Uke dan Seme: Memahami Peran Hubungan di Alam Semesta Yaoi

Apakah Anda tahu arti Uke dan Seme? Istilah-istilah ini sering disebutkan di alam semesta Yaoi untuk menjelaskan peran masing-masing dalam hubungan, baik secara fisik maupun emosional.

Bagi yang belum tahu, Yaoi, juga dikenal sebagai Boys' Love (BL), adalah genre manga, anime, dan media lain yang berfokus pada hubungan romantis homoseksual antara karakter laki-laki.

Berasal dari Jepang, genre ini mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan menarik basis penggemar yang beragam, terutama dari penonton wanita. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi konsep Uke dan Seme, yang merupakan peran kunci dalam hubungan di alam semesta Yaoi.

Kami juga merekomendasikan membaca:

Pengertian Uke dan Seme

Uke (受け): Istilah uke, dalam bahasa Jepang, secara harfiah berarti "penerima" atau "orang yang menerima". Dalam konteks Yaoi, uke adalah karakter yang paling pasif, tunduk dan biasanya lebih muda atau secara fisik lebih kecil dalam hubungan.

Uke biasanya memainkan peran "bawah" (orang yang ditembus) dalam hubungan seksual dan dapat menghadirkan karakteristik kerentanan, kepekaan dan ekspresi emosional.

Seme (攻め): Istilah seme dalam bahasa Jepang secara harfiah berarti "penyerang" atau "orang yang menyerang." Dalam konteks Yaoi, SEME adalah karakter yang paling dominan, tegas dan biasanya lebih tua atau lebih besar secara fisik dalam hubungan tersebut.

Seme biasanya mengambil peran "atas" (orang yang melakukan penetrasi) dalam hubungan seksual dan dapat menghadirkan karakteristik perlindungan, otoritas, dan kontrol emosi.

10 Seni Bela Diri Jepang + Daftar

Asal usul istilah Uke dan Seme

Istilah uke dan seme berasal dari praktik seni bela diri Jepang seperti judo, aikido dan kendo, di mana "uke" mengacu pada bek yang menerima serangan, dan "seme" adalah striker yang memulai serangan itu.

Uke memiliki tanggung jawab untuk mempelajari cara mempertahankan diri dengan benar agar terhindar dari cedera dan meningkatkan kemampuan bertarungnya. Seme memiliki tanggung jawab untuk menerapkan teknik dengan benar dan menekan Uke untuk menciptakan peluang menyerang.

Istilah Uke dan Seme diadopsi di alam semesta Yaoi (Cinta Anak Laki-Laki) selama tahun 1970-an dan 1980-an, ketika genre tersebut mulai populer di Jepang.

Penggunaan istilah ini mencerminkan adaptasi dari konsep seni bela diri Jepang untuk menggambarkan dinamika kekuasaan dan peran yang dimainkan oleh karakter laki-laki dalam hubungan Yaoi.

Adopsi istilah dan konsep seni bela diri Jepang ini mungkin terjadi karena pengaruh budaya Jepang dan estetika seni bela diri pada manga dan anime bergenre Yaoi.

pecinta super yaoi

Stereotip dan Variasi Uke dan Seme

Sementara peran Uke dan Seme sering dikaitkan dengan stereotip kepribadian dan penampilan tertentu, penting untuk dicatat bahwa tidak semua karakter Yaoi cocok dengan kategori ini.

Beberapa penulis dan seniman mengeksplorasi hubungan yang lebih kompleks dan dinamis, di mana peran Uke dan Seme bisa kurang jelas atau bahkan bisa dibalik.

Selain itu, terdapat variasi dan subkategori dari role tersebut, seperti:

  1. Dapat dibalik (リバ, Riba): Hubungan di mana karakter dapat berganti peran Uke dan Seme, menantang konvensi tipikal dominasi dan ketundukan.
  2. Seke (攻受, Kōju): Istilah yang menggambarkan karakter yang tidak cocok dengan peran Uke atau Seme dan mungkin menunjukkan karakteristik keduanya.
  3. Tachi (立ち): Istilah yang juga bisa digunakan untuk menggambarkan karakter dominan, mirip dengan Seme. Tachi paling sering digunakan dalam konteks Yuri (hubungan antara karakter wanita) untuk memainkan peran dominan, tetapi juga dapat ditemukan di Yaoi.

Baca lebih banyak artikel dari situs web kami

Terima kasih sudah membaca! Tapi kami akan senang jika Anda melihat artikel lain di bawah ini:

Baca artikel-artikel paling populer kami:

Apakah kamu tahu anime ini?