Usia hukum untuk Minum di Jepang dan Detail Lainnya

Ketika membahas tentang usia legal untuk minum di Jepang, banyak orang yang terkejut. Tidak peduli apakah Anda merencanakan perjalanan, mempelajari budaya Jepang, atau sekadar penasaran — memahami bagaimana alkohol diperlakukan di sana jauh lebih dalam dari sekadar angka di papan bar.

Mungkin Anda sudah mendengar cerita tentang pesta jalanan yang meriah atau pertemuan terkenal antar rekan di izakaya setelah bekerja. Tapi, sebenarnya, apa saja aturan nyata untuk mengonsumsi alkohol di Jepang? Dalam artikel ini, Anda akan menemukan semua yang perlu Anda ketahui — tanpa basa-basi, tanpa tabu, langsung ke intinya. Ayo kita mulai?

Dengan usia berapa diperbolehkan minum di Jepang?

Berbeda dengan banyak negara Barat di mana batasnya biasanya 18 tahun, di Jepang semuanya sedikit berbeda. Menurut hukum, usia minimum untuk mengonsumsi minuman beralkohol adalah 20 tahun. Ini berlaku untuk orang Jepang maupun orang asing.

Sebanyak apapun menggoda untuk mencoba sake kerajinan langsung dari sumbernya, jika Anda berusia di bawah 20, Anda harus menunggu. Dan tidak ada gunanya mencoba meyakinkan bartender atau pemilik izakaya dengan cara apapun — orang Jepang sangat serius tentang aturan ini.

Yang paling menarik adalah bahwa ada minuman untuk anak-anak yang meniru minuman beralkohol seperti bir. Ini memicu perdebatan terus-menerus apakah barang-barang tersebut mendorong atau menahan anak-anak untuk terlibat dengan minuman asli.

Dan jika seseorang di bawah 20 tahun tertangkap sedang minum?

Tanggung jawab terletak baik pada penjual maupun pembeli. Banyak bar, toko serba ada, dan bahkan mesin otomatis minuman meminta dokumen sebelum melepaskan alkohol. Dan percayalah: denda bisa sangat tinggi bagi tempat yang melanggar hukum.

Usia legal untuk minum di Jepang dan detail lainnya

Aturan tentang Konsumsi alkohol

Selain usia, ada keunikan lain dalam undang-undang Jepang mengenai minuman beralkohol. Misalnya: mengemudi setelah minum? Jangan lakukan hal itu. Toleransi untuk pengemudi hampir tidak ada — jika tertangkap, bahkan dengan jumlah alkohol yang sangat sedikit, konsekuensinya bisa sangat berat.

Satu poin menarik adalah bahwa, meskipun hukum sangat ketat, minum di tempat umum diperbolehkan. Jangan heran melihat kelompok yang melakukan piknik di taman dengan kaleng bir atau saquê pada pesta tradisional hanami (apresiasi bunga sakura). Budaya "nomikai", pertemuan yang diisi dengan minuman antara rekan kerja, juga sangat kuat dan hampir menjadi ritual sosial.

Kami merekomendasikan membaca: Tips dan Aturan untuk mereka yang pergi minum di Jepang

Bagaimana Hukum Mempengaruhi Kehidupan Pemuda Jepang?

Bagi banyak pemuda, merayakan ulang tahun ke-20 adalah hampir seperti sebuah ritus peralihan. Ada bahkan perayaan khusus yang disebut “Seijin no Hi” (Hari Kedewasaan), ketika para pemuda secara resmi menjadi dewasa di hadapan hukum. Hanya mulai saat itu mereka dapat minum, merokok, dan menandatangani kontrak secara legal.

Sekarang, apakah setiap pemuda Jepang mengikuti aturan ini dengan ketat? Dalam praktiknya, pesta universitas dan pertemuan rahasia terjadi, seperti di mana pun di dunia. Namun, tekanan sosial untuk menghormati hukum, terutama di tempat umum, jauh lebih besar di Jepang.

Apa yang berubah saat mencapai usia 20 tahun di Jepang?

  • Izin hukum untuk mengonsumsi alkohol
  • Anda bisa membeli minuman beralkohol di toko dan bar.
  • Diperbolehkan merokok
  • Anda dapat menandatangani kontrak tanpa memerlukan persetujuan orang tua.
Usia legal untuk minum di Jepang dan detail lainnya

Alkohol dan Etika Sosial Jepang

Minum di Jepang bukan hanya masalah hukum, tetapi juga etiket. Misalnya: apakah kamu sudah mendengar bahwa tidak sopan menuangkan minuman untuk diri sendiri? Dalam pertemuan, yang umum adalah menuangkan gelas orang lain, berharap bahwa seseorang juga akan mengisi gelasmu.

Dan tahu cerita tentang bersulang sambil melihat mata? Orang Jepang lebih suka gestur yang lebih sederhana, seringkali mengiringi bersulang dengan “kanpai!” (kesehatan!) yang diucapkan dengan penuh rasa hormat.

Ah, dan itu adalah tips untuk tidak merasa malu: jangan pernah memaksa siapa pun untuk minum, bahkan di lingkungan santai. Tekanan sosial ada, tetapi orang Jepang sangat menghormati keputusan individu.

Suka tips ini? Gunakan pengetahuan ini dan bepergian dengan lebih percaya diri — atau bagikan dengan teman yang selalu bermimpi tentang Jepang!