Kabuki - Teater Jepang yang Aneh

Lainnya

Per Kevin

kabuki (歌舞伎) lebih dari sekadar gaya teater; ini adalah jendela ke dalam hati budaya tradisional Jepang. Diakui karena penampilan yang mencolok, riasan ekspresif, dan narasi epik, kabuki menggabungkan nyanyian (ka歌), tarian (bu舞), dan keterampilan (ki 伎) dalam sebuah pertunjukan yang menantang waktu. Sepanjang sejarahnya, ia berevolusi dari teater rakyat menjadi bentuk seni yang dihormati, menjaga warisan yang kaya dan berwarna.

Dalam artikel ini, kita menyelami sejarah, evolusi, dan pentingnya budaya kabuki, menjelajahi mengapa ia terus memikat penonton di Jepang dan di luar.

Asal Usul Kabuki: Dari Suci ke Profan

Kabuki lahir pada awal abad ke-17 di Kyoto, oleh tangan Izumo no Okuni, seorang pendeta wanita (miko) yang inovatif. Okuni memperkenalkan tarian satir dan provokatif yang mengolok-olok masyarakat pada waktu itu. Pertunjukannya dilakukan di tepi sungai Kamo dan menarik kerumunan melalui perpaduan humor, sensualitas, dan kritik sosial.

Dari Pemberontakan ke Larangan

Awalnya didominasi oleh wanita, gaya kabuki dengan cepat menjadi populer. Namun, keterlibatan beberapa aktris dengan prostitusi mendorong pemerintah untuk melarang wanita di panggung pada tahun 1629. Untuk mengisi kekosongan, pemuda-pemuda mulai memainkan peran perempuan, tetapi dampaknya serupa: daya tarik publik mengakibatkan masalah sosial, yang membawa kepada larangan lebih lanjut. Akhirnya, pria dewasa mengambil alih peran tersebut, dan kabuki berubah menjadi bentuk yang kita kenal sekarang.

Kabukis2

Elemen Distintif Kabuki

kabuki terkenal karena kombinasi unik narasi, tarian, dan musik, tetapi ada elemen spesifik yang membuatnya tak tertandingi:

1. Makeup (Kumadori)

Makeup in kabuki tidak hanya estetika; ia mengkomunikasikan emosi dan kepribadian karakter. Garis merah mewakili kebajikan dan keberanian, sementara yang biru melambangkan kejahatan atau misteri.

2. Kostum yang Diperinci

Kostum kabuki sangat mencolok dan kaya simbolis, terbuat dari kain mewah dan dirancang untuk menekankan gerakan para aktor.

3. Gerakan dan Tarian

Setiap gerakan dalam kabuki dirancang dengan cermat. Gerakan yang berlebihan digunakan untuk menyampaikan emosi yang mendalam, sementara para aktor berinteraksi dengan penonton secara langsung, memecahkan "dinding keempat".

4. Aktor Spesialis (Onnagata)

Salah satu ciri khas dari kabuki adalah onnagata, pria yang mengkhususkan diri dalam peran perempuan. Kemampuan mereka dalam menangkap keanggunan dan kelembutan wanita sangat penting untuk otentisitas teater.

gambar Kabuki

Kebangkitan Kabuki: Dari Lupa ke Penemuan Kembali

Meskipun kabuki mengalami masa kejayaan selama abad ke-17 dan ke-18, ia menghadapi tantangan signifikan sepanjang waktu. Pada akhir abad ke-19, dengan Restorasi Meiji (1868–1912), Jepang mengalami proses modernisasi dan barat yang dipercepat. Dalam konteks ini, kabuki dipandang sebagai bentuk seni yang ketinggalan zaman dan sering kali diasosiasikan dengan nilai-nilai tradisional yang ingin direformasi oleh pemerintah.

Orientalisasi dan Kehilangan Minat

Dengan diperkenalkannya bentuk hiburan baru, seperti teater Barat dan film, publik mulai kehilangan minat pada kabuki. Penekanan pada teknologi dan kemajuan menjadikan seni tradisional kurang diperhatikan, dan kabuki mengalami penurunan popularitas yang signifikan.

Perang Dunia Kedua dan Larangan Amerika

Selama Perang Dunia Kedua, kabuki digunakan sebagai alat propaganda nasionalis, menggambarkan kisah keberanian dan patriotisme. Setelah perang, pasukan pendudukan Amerika melarang pertunjukan kabuki, dengan alasan bahwa itu mempertahankan gagasan militaristis dan tradisional yang bertentangan dengan ide-ide democratization. Larangan ini hampir memusnahkan kabuki sebagai bentuk seni.

Kebangkitan Kabuki

Meskipun menghadapi berbagai rintangan, kabuki menemukan kehidupan baru pada abad ke-20, berkat upaya yang didedikasikan untuk melestarikannya sebagai warisan budaya. Setelah akhir larangan Amerika, Jepang mulai menghargai tradisi seninya sebagai bagian dari identitas nasionalnya.

Pengakuan Internasional

Pengakuan kabuki sebagai Warisan Budaya Tak Benda bagi Mankind oleh UNESCO telah membantu mengembalikan prestisenya. Ia kembali ke panggung, menarik baik wisatawan yang penasaran maupun orang Jepang yang ingin terhubung kembali dengan akar budaya mereka.

Dukungan Pemerintah dan Adaptasi

Dengan dukungan pemerintah dan modernisasi pertunjukan, termasuk subtitle elektronik dan adaptasi untuk penonton asing, kabuki telah berevolusi, tetap setia pada akarnya sambil menarik generasi baru.

Momen sejarah ini menyoroti penurunan dan kelahiran kembali kabuki, menunjukkan bagaimana ia mampu bertahan dan berkembang di masa-masa perubahan. Saat ini, ia tetap menjadi salah satu simbol terbesar budaya Jepang.

Kabuki - Teater Jepang yang Aneh

Kabuki di Era Modern

Setelah menghadapi periode penurunan, seperti selama Restorasi Meiji (1868–1912) dan Perang Dunia Kedua, kabuki menemukan penonton baru di abad ke-20. Saat ini, ia dilindungi sebagai Warisan Budaya Takbenda Manusia oleh UNESCO dan terus memikat wisatawan dan penduduk setempat.

Kabuki di Jepang Hari Ini

Saat ini, kabuki dipentaskan di teater-teater besar, seperti Kabukiza di Tokyo, di mana penonton dapat menyaksikan pertunjukan yang bervariasi dari klasik sejarah hingga adaptasi kontemporer.

Kabuki di Barat

Keindahan visual dan kompleksitas kabuki juga menarik perhatian audiens internasional. Produksi kabuki telah dilakukan di seluruh dunia, beradaptasi dengan konteks budaya baru sambil tetap mempertahankan esensi tradisionalnya.

Tontonan Kabuki di air mancur bellagio

Mengapa Menonton Pertunjukan Kabuki?

Menonton kabuki bukan hanya pengalaman teater; itu adalah penyelaman dalam budaya dan sejarah Jepang. Dari kisah-kisah heroik dan tragis hingga keindahan estetika kostum dan latar, setiap aspek kabuki mencerminkan berabad-abad tradisi dan inovasi.

Tips untuk Menonton Kabuki

Jika Anda merencanakan untuk menonton pertunjukan kabuki, berikut adalah beberapa tips:

  • Teater yang Direkomendasikan: Kabukiza di Tokyo adalah tempat yang paling ikonik. Di Osaka dan Kyoto, juga ada pilihan tradisional.
  • Tiket: Banyak teater menawarkan tiket untuk hanya satu aksi, ideal untuk pemula.
  • Pahami Sejarah: Beberapa pertunjukan memiliki teks terjemahan atau panduan audio dalam bahasa Inggris, memudahkan pemahaman.

反省の最終段階

Kabuki adalah lebih dari sekadar pertunjukan teater; itu adalah perayaan budaya Jepang dan sebuah bukti kekuatan seni dalam melampaui generasi. Baik di Jepang maupun di panggung internasional, kabuki terus memikat penonton dengan perpaduan unik antara tradisi dan kreativitas.

Jika Anda memiliki kesempatan, saksikan sebuah pertunjukan kabuki. Ini adalah pengalaman yang akan terukir dalam ingatan seperti perjalanan ke jantung jiwa artistik Jepang.

Video di bawah ini menunjukkan persiapan para seniman, dan sebuah pertunjukan modern di Roppongi:

Makna dan Definisi: mote
Informasi tentang Anime: Mushishi Zoku Shou: Suzu no Shizuku