Halloween Tumbuh di Jepang dan Berhubungan dengan Budaya Pop

Halloween, yang secara tradisional dikenal sebagai festival asal Celtic, dirayakan terutama di negara-negara Anglo-Saxon, telah mendapatkan popularitas di beberapa belahan dunia, termasuk Jepang. Berbeda dengan banyak negara Barat di mana perayaannya berfokus pada kostum yang menakutkan dan manis, Jepang mengadakan pestanya sendiri. berputar di festival ini. Mari selami bagaimana Negeri Matahari Terbit memasukkan Halloween ke dalam budayanya dan semakin besarnya pengaruh game online terkait perayaan ini.

Pertumbuhan Halloween di Jepang

Selama bertahun-tahun, Halloween bukanlah festival yang dikenal luas di Jepang. Namun, selama dua dekade terakhir, minat terhadap Halloween telah tumbuh secara eksponensial. Toko-toko mulai menjual kostum dan dekorasi, sementara kafe dan restoran memasukkan menu bertema. Perusahaan seperti Disney memainkan peran penting dalam pertumbuhan ini Tokyo Disneyland dan Tokyo DisneySea mengadakan acara khusus Halloween.

Di Tokyo, perayaan ini menjadi sangat populer di kalangan dewasa muda dan remaja, yang berkumpul di tempat-tempat seperti Shibuya untuk memamerkan kostum mereka, mulai dari penyihir tradisional dan hantu hingga karakter anime dan budaya pop.

Pengaruh Budaya Pop pada Halloween Jepang

Jepang terkenal di dunia karena budaya popnya, dan hal ini tercermin dalam perayaan Halloweennya. Karakter dari anime, manga, dan video game mendominasi jalanan selama perayaan. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam popularitas game online bertema Halloween.

Tradisi yang Diadaptasi

Meskipun perayaan Halloween di Barat memiliki hubungan yang kuat dengan hal-hal gaib, Jepang memiliki tradisinya sendiri yang berfokus pada dunia spiritual, seperti Obon - festival yang menghormati roh leluhur. Meskipun Halloween dan Obon pada dasarnya berbeda, beberapa orang Jepang menggabungkan elemen dari kedua perayaan tersebut.

Selain itu, alih-alih melakukan "trick or treat" tradisional, banyak anak Jepang yang berpartisipasi dalam parade Halloween yang diselenggarakan oleh sekolah dan komunitas lokal. Parade ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk memamerkan kostum mereka dan menerima permen dari toko lokal dan penonton.

Artikel ini masih setengah jalan, tapi kami merekomendasikan untuk membaca juga:

Reaksi Tradisionalis Jepang terhadap Halloween

Seperti di banyak negara yang mengadopsi perayaan di luar negeri, ada sebagian penduduk Jepang yang memandang pertumbuhan Halloween dengan skeptis. Orang-orang ini sering mengungkapkan kekhawatirannya terhadap komersialisasi berlebihan dan kemungkinan melemahnya tradisi budaya Jepang.

Namun, sebagian besar orang Jepang melihat Halloween sebagai pilihan untuk bersenang-senang1TP31Berangkat, berdandan, dan merayakannya bersama teman dan keluarga, tanpa harus mengorbankan atau menggantikan tradisi yang sudah ada.

Beyond Japan: Cari tahu bagaimana Halloween dilihat di negara-negara Asia lainnya

Meskipun Halloween secara luas dikenal sebagai perayaan Barat yang berakar dari Celtic, pengaruhnya telah melampaui batas-batas tradisional ke negara-negara di seluruh dunia, termasuk Asia. Banyak negara Asia mempunyai festival yang merayakan mortos atau hal supernatural, dan yang menarik, perayaan Halloween telah menemukan cara untuk menyatu dengan tradisi lokal ini. Mari kita telusuri bagaimana beberapa negara Asia memandang dan merayakan Halloween.

Cina

Di Tiongkok, Halloween secara tradisional tidak dirayakan dengan cara yang sama seperti di Barat. Sebaliknya, orang Tionghoa mengadakan "Festival Hantu Lapar", yang biasanya terjadi pada bulan ketujuh kalender lunar. Selama festival ini, diyakini roh para morto akan kembali ke bumi. Keluarga-keluarga menawarkan makanan dan membakar uang palsu serta barang-barang lainnya sebagai persembahan untuk menenangkan roh dan memastikan kebaikan. Namun, di kota-kota besar di Tiongkok, di bawah pengaruh Barat, pesta Halloween dan acara bertema di bar dan klub menjadi populer, terutama di kalangan anak muda.

Korea Selatan

Korea Selatan memiliki perayaan serupa yang disebut "Chuseok". Juga dikenal sebagai "Festival Panen Korea", ini adalah acara ketika keluarga berkumpul dan memberi penghormatan kepada leluhur mereka. Meskipun Chuseok dan Halloween pada dasarnya berbeda, pengaruh Barat telah memperkenalkan perayaan Halloween ke beberapa wilayah perkotaan. Seoul, misalnya, mengalami peningkatan perayaan Halloween, dengan pesta bertema, parade, dan acara di tempat komersial.

Filipina

Di Filipina, Halloween dikenal dengan sebutan "Undas" atau "Mortos Day". Dalam perayaan yang berlangsung pada tanggal 1 dan 2 November ini, keluarga mengunjungi makam orang yang mereka cintai, mempersembahkan bunga, menyalakan lilin, dan berdoa. Ini adalah acara komunitas dan orang sering bermalam di kuburan. Dalam beberapa tahun terakhir, perayaan Halloween gaya Barat juga semakin populer, dengan pesta kostum dan anak-anak bermain "trick or treat" di lingkungan sekitar.

Singapore

Singapura, sebagai tempat meleburnya berbagai budaya, memiliki pendekatan beragam terhadap Halloween. Meskipun "Festival Hantu Lapar" dirayakan oleh komunitas Tionghoa, perayaan Halloween di Barat juga mendapat tempatnya, terutama di kalangan ekspatriat dan generasi muda. Taman hiburan seperti Universal Studios Singapura mengadakan acara Halloween, dan pesta bertema biasa terjadi di klub dan restoran.

Thailand

Thailand memiliki "Festival Hantu" sendiri yang disebut "Phi Ta Khon". Para peserta mengenakan topeng warna-warni yang biasanya terbuat dari batok kelapa dan berparade di jalanan dalam suasana meriah. Meski festival ini bukan perayaan Halloween, namun gagasan tentang roh dan hantu merupakan tema yang umum. Di wilayah perkotaan Thailand, Halloween Barat mulai mendapat perhatian, terutama di tempat-tempat yang sering dikunjungi wisatawan dan ekspatriat.

Asia, dengan kekayaan budaya dan tradisinya, mempunyai beragam festival yang merayakan hal-hal gaib, mortos, dan roh. Meskipun Halloween Barat mungkin bukan tradisi yang mengakar di negara-negara ini, pengaruhnya semakin berkembang, terutama di kota-kota besar dan pusat perkotaan. Yang menarik adalah melihat bagaimana berbagai budaya mengadaptasi, mengadopsi dan menggabungkan tradisi, menciptakan perayaan unik yang mencerminkan pengaruh global dan tradisi lokal.

Halloween di Jepang Akan Tetap Ada

HAI Halloween di Jepang adalah perpaduan menarik antara tradisi Barat dan kepekaan Jepang. Seiring dengan semakin populernya festival ini, jelas bahwa Jepang telah menjadikannya miliknya sepenuhnya, menggabungkannya ke dalam kekayaan budaya dan tradisi Jepang. Dan negara ini menunjukkan bahwa mereka tidak takut untuk memadukan hal-hal baru dengan hal-hal lama, sehingga menciptakan pengalaman unik dan berkesan bagi semua orang yang terlibat.

Baca lebih banyak artikel dari situs web kami

Terima kasih sudah membaca! Tapi kami akan senang jika Anda melihat artikel lain di bawah ini:

Baca artikel-artikel paling populer kami:

Apakah kamu tahu anime ini?